SEKTOR PERTANIAN
Pembangunan sektor pertanian dalam kerangka pembangunan nasional
dirancang melalui revitalisasi pertanian dan perdesaan yang dijabarkan dengan 7
upaya yaitu :
(1) pembangunan infrastruktur pertanian dan perdesaan,
(2)pelaksanaan reforma agraria,
(3) peningkatan akses petani terhadap sumberdaya
produktif dan permodalan,
(4) peningkatan produktifitas dan kualitas petani dan
pertanian,
(5) pengembangan diversifikasi aktifitas ekonomi perdesaan,
(6)pengembangan industrialisasi perdesaan, dan
(7) peningkatan kesejahteraan dan
kualitas hidup petani dan rumah tangga petani.Masalah :
Keefektifan suatu sistem pengendalian ditentukan antara lain oleh seberapa jauh sistem tersebut sesuai dengan karakteristik organisasi. Pendekatan kontijensi ini mengatakan bahwa sistem pengendalian akan lebih bisa menunjang pencapaian tujuan organisasi apabila desainnya sesuai dengan kondisi lingkungan organisasi. Sebaliknya sistem pengendalian yang tidak sesuai dengan karakteristik organisasi bisa menimbulkan dysfunctional behavior bagi anggota organisasi.
Tujuan :
Untuk mengetahui perbedaan proses sistem pengendalian manajemen (SPM) yang difokuskan pada alat pengendalian sebagai atribut SPM dan mekanisme SPM yaitu evaluasi dan sistem umpan balik pada industri manufaktur dan jasa di Jakarta
A. PERANAN SEKTOR PERTANIAN: KERANGKA ANALISIS
Dalam mengikuti analisis klasik dilihat sebagai suatu sektor ekonomi yang sanggat potensial dapat dibagi menjadi empat bentuk kontribusinya terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional,yaitu sebagai berikut:
1. Ekspansi dalam sektor-sektor ekonomi sangat tergantungan pada pertumbuhan output di dalam sektor pertanian, dari segi pemasok makanan sebagai pertumbuhan penduduk, maupun dari segi penawaran sebagai sumber bahan baku untuk keperluan produksi sektor-sektor lain seperti:industry manufaktur (misalnya: industry makanan dan minuman) dan perdagangan.
2. Seperti Negara agraris, pertanian sangat penting bagi pertumbuhan domestic bagi produk-produk dari ekonomi lainnya yang disebut kontribusi pasar.
3. Suatu sdumber modal untuk mengivestasikan disektor-sektor ekonomi lainnya.
4. Sebagai sumber penting bagi surplus neraca perdagangan(sumber devisa)baik lewat ekspor hasil – hasil pertanian maupun dengan penigkatan produksi pertanian untuk di dalam suatu Negara menggantikan impor( subsitusi impor).kuznets menyebutkan kontribusi devisa
A.Kontribusi Produk
Kontribusi terhadap produk terhadap PDB dapat dilihat dari relasi antara pertumbuhan dari kontribusi terhadap dengan pangsa PDB awal dari pertanian dan laju pertumbuhan relative dari produk – produk neto pertanian dan nonpertanian.
Penurunan terhadap sektor pertanian secara relative di dalam ekonomi cenderung berosiasi,pertumbuhan pertanian.
MISALNYA: industry manufaktur,juga sangat di pengaruhi oleh kesiapan,sektor itu sendiri dalam menghadapi persaingan dari luar
B. KONTRIBUSI PASAR
Negara agraris seperti Indonesia merupakan sumber sangat penting bagi pertumbuhan pasar domestic terhadap produk – produk daroi sektor – sektor nonpertanian khususnya untuk industri manufaktur.
Misalnya: pengeluaran petani terhadap- terhadap industry, baik bara-barang konsumen ( makanan, pakaian , rumah atau bahan-bahan bangunan transportasi,mebel dan peralatan rumah tangga lainnya),maupun barang perantara untuk kegiatan produksi ( pupuk, pestisida,dan alat – alat pertanian).
C. Kontribusi Devisa
Kontribusi sektor pertanian terhadap peningkatan devisa adalah: melalui peningkatan ekspor ( x) atau pengurangan tingkat ketergantungan Negara tersebut terhadap impor ( M) atas komoditi- komiditi pertanian .
Misalnya : penigkatan oleh X atau pengurangan M produk – produk berbasis pertanian sperti makanan dan minuman,tekstil dan produk-produknya,barang-barang dari kulit,ban mobil,obat – obatan dan lain- lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar